used

Ini kisah keluarga Pak Adinata dikenal taat beragama. Sebagai seorang eksekutif di perusahaan asing, Pak Adinata lebih sering menghabiskan waktunya di kantor dan tugas ke luar negeri daripada menemani Lisa, sang istri yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, dan David, anak satu-satunya yang baru berusia 12 tahun.

Pada hari kerja, sementara Pak Adinata berada di kantor dan David berada di sekolahnya, biasanya Lisa tinggal di rumah dan hanya di temani Mbok Yati yang sudah menjadi pembantu di rumah mereka selama 5 tahun terakhir. Mungkin karena kesepian, diam-diam ternyata Lisa mempunyai seorang pacar gelap yang mengunjunginya saat jam kerja agar tidak kepergok Pak Adinata. Untung Mbok Yati bisa diajak kerja sama untuk menjaga rahasia ini setelah mendapat kenaikan gaji secara mendadak sebesar 25%.

Lisa dan pacar gelapnya biasanya menggunakan kamar David untuk bermesraan agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Pak Adinata jika ia tiba-tiba pulang lebih awal. Suatu hari, seperti biasanya sang pacar mengunjungi Lisa dan tanpa buang waktu lagi mereka langsung menuju ke kamar David.



Si David kebetulan hari itu pulang agak cepat dan masuk ke rumah tanpa diketahui Lisa maupun Mbok Yati. Melihat mamanya berjalan menuju ke kamarnya sambil menggandeng mesra seorang pria yang bukan papanya, segera saja David sembunyi di lemarinya.



Adegan mesra pun berlangsung diranjangnya sementara si David mengintip dari celah pintu lemari. Tiba-tiba terdengar Mbok Yati mengetok di pintu kamar sebanyak 3 kali, menandakan bahwa Pak Adinata pulang secara tiba-tiba. Tanpa pikir panjang lagi, langsung saja sang pacar masuk ke lemari dan bersembunyi di situ. Melihat si David berada di situ, sang pacar kaget bukan main, namun tidak berani bersuara sedikit pun. Sementara Lisa sibuk berpakaian, si David berbisik pada pacar gelap mamanya:

David: "Gelap ya di sini..."
Pacar: "Iya.."
David: "Saya punya bola kaki nih..."
Pacar: "Bagus..."
David: "Mau beli?"
Pacar: "Nggak.."
David: "Papa saya baru saja pulang, sedang masuk ke rumah tuh.."
Pacar: "Oke..oke.. mo jual berapa duit?"
David: "500 ribu..."

Singkat cerita, Pak Adinata akhirnya kembali ke kantor dan sang pacar gelap pun pulang dengan selamat. Beberapa minggu kemudian, kejadian yang sama terulang lagi, dan si David kembali berada di dalam lemari bersama pacar gelap mamanya.

David: "Gelap ya di sini..."
Pacar: "Iya."
David: "Saya punya sepatu bola nih..."
Pacar: "Berapa duit?"
David: "750 ribu..."
Pacar: "Oke."

Akhirnya, setelah berbulan-bulan sibuk bekerja, Pak Adinata mengambil cuti beberapa hari untuk menemani Lisa dan si David.

Adinata: "David, siapin bola dan sepatu bola kamu, hari ini kita ke Senayan main bola..."
David: "Nggak bisa Pa, bola dan sepatu bolanya udah saya jual..."
Adinita: "Dijual berapa duit?"
David: "1 juta 250 ribu, Pa!"
Adinata: "Yang benar saja kamu, masak sepatu butut dan bola bekas tambalan begitu kamu jual semahal itu! Itu namanya menipu teman! Hari Minggu ini kamu harus ikut Papa ke gereja untuk membuat pengakuan dosa"

Akhirnya di hari Minggu mereka sekeluarga pun pergi ke gereja. Pak Adinita segera memberi tau sang pastor untuk upacara ini dan agar ia bersiap-siap di bilik pengakuan dosa. Si David di suruh masuk oleh papanya dan pintu pun segera di tutup. Sebelum sang pastor mulai bicara, si David berkata,

David: "Gelap ya di sini..."
Pastor: "Ah.. jangan basa-basi lagi, kamu mau minta berapa sekarang..."

Categories: